Category Archives: Aha

Menuliskan


Setelah merasakan pusing yang sangat, dan bertekad meninggalkan dunia ini sejenak alias tidur, saat kembali terjaga akhirnya menemukan solusi ampuh. Alhamdulillah

Ya,, belum pernah saya temukan solusi yang lebih ampuh untuk mengurai isi kepala yang njelimet selain dengan cara menuliskannya. Ahhaa,,setelah duduk beberapa jam menghadap meja lengkap dengan kertas dan pena warna-warni akhirnya berhasil mengeluarkan seluruh isi kepala pada 9 lembar kertas. Setelah dipahami satu per satu masalah yang ada di otak kan jadi lebih mudah merumuskan solusi. Lalu tinggal action deh,hhi

Ya Rabbi,, ajari aku menjelmakan kata menjadi kerja nyata, agar dapat kurampungkan segalanya:)

Ternyata saya ini orangnya visual sangat yah, lebih bisa memahami setelah melihat secara langsung, seperti dalam hal penguraian isi pikiran ini, saya perlu untuk menuliskannya lalu merumuskan solusi yang sistematis untuk kemudian dilaksanakan dengan penuh aturan yang dibuat sendiri. Kata abang saya ini jenis hidup yang ribet dan menyusahkan diri sendiri, itu kata orang bagi saya tidak.Hhe *Pembelaan*

Ini salah satu alasan mengapa dalam perkuliahan, taujih, seminar, dauroh, saya suka duduk di depan *Tapi kalo lagi malu mengingat usia yang kian bertambah dan jiwa-jiwa yang lebih muda kian bertumbuh, terkadang suka juga mengambil posisi belakang mengutamakan anak muda,hha*. Karena duduk di depan itu memungkinkan saya untuk melihat pembicara secara langsung, ma’af bukannya tidak mau ghadul bashar ini demi memudahkan penyerapan ilmu, kan dalam islam ada dispensasi khusus untuk yang menuntut ilmu. Lagian saya juga bukan tipe orang yang gampang jatuh hati dengan melihat, hati tetap terhijab kuk,insya Allah. Untuk hal ini saya tipe orang yang susah mengistimewakan rasa.

Semangat

Menuliskan


Setelah merasakan pusing yang sangat, dan bertekad meninggalkan dunia ini sejenak alias tidur, saat kembali terjaga akhirnya menemukan solusi ampuh. Alhamdulillah

Ya,, belum pernah saya temukan solusi yang lebih ampuh untuk mengurai isi kepala yang njelimet selain dengan cara menuliskannya. Ahhaa,,setelah duduk beberapa jam menghadap meja lengkap dengan kertas dan pena warna-warni akhirnya berhasil mengeluarkan seluruh isi kepala pada 9 lembar kertas. Setelah dipahami satu per satu masalah yang ada di otak kan jadi lebih mudah merumuskan solusi. Lalu tinggal action deh,hhi

Ya Rabbi,, ajari aku menjelmakan kata menjadi kerja nyata, agar dapat kurampungkan segalanya:)

Ternyata saya ini orangnya visual sangat yah, lebih bisa memahami setelah melihat secara langsung, seperti dalam hal penguraian isi pikiran ini, saya perlu untuk menuliskannya lalu merumuskan solusi yang sistematis untuk kemudian dilaksanakan dengan penuh aturan yang dibuat sendiri. Kata abang saya ini jenis hidup yang ribet dan menyusahkan diri sendiri, itu kata orang bagi saya tidak.Hhe *Pembelaan*

Ini salah satu alasan mengapa dalam perkuliahan, taujih, seminar, dauroh, saya suka duduk di depan *Tapi kalo lagi malu mengingat usia yang kian bertambah dan jiwa-jiwa yang lebih muda kian bertumbuh, terkadang suka juga mengambil posisi belakang mengutamakan anak muda,hha*. Karena duduk di depan itu memungkinkan saya untuk melihat pembicara secara langsung, ma’af bukannya tidak mau ghadul bashar ini demi memudahkan penyerapan ilmu, kan dalam islam ada dispensasi khusus untuk yang menuntut ilmu. Lagian saya juga bukan tipe orang yang gampang jatuh hati dengan melihat, hati tetap terhijab kuk,insya Allah. Untuk hal ini saya tipe orang yang susah mengistimewakan rasa.

Semangat

Tak Penting


Selalu ada cerita mengharu biru tiap kali mengakhiri pekan di sabtu sore. Begitu pun obrolan kemarin, menyisakam senyum hingga pagi ini.

Tiba-tiba teringat sebuah celetukan salah satu saudari di lingkaran ini, *Ma’af, saya tidak tertarik dengan ketua-an mu*
Sebuah ungkapan serius kepada para ketua yang menjadikan status tersebut sebagai bagian  sederetan kebanggaan, atau bahkan suka memanfaatkan status sebagai ajang tebar pesona.
Tak bisa dipungkiri, ungkapan seperti itu hadir sebagai akibat dari kenyataan yang terjadi di lapangan akhir-akhir ini, meskipun kami percaya bahwa tidak semuanya begitu, selalu ada orang-orang sholeh yang komitmen dengan kesholehannya:-D

Hhe,, setidaknya menggambarkan tipe kita disini tidak mementingkan status ketenaran. Yang biasa sepertinya lebih aman dan menenangkan,hmmm

sekedar Corat-coret tak penting,, mengisi kekosongan;-)

Semangat

Supervisi, Koordinasi dan Komunikasi


Disampaikan oleh ust. Adi A.
pada 13 Oktober 2013

Menjadi tanggung jawab besar seorang mas’ul/pemimpin dalam mengelola sebuah organisasi yang ia pimpin. Sehingga seorang pemimpin yang baik perlu untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian visi dan misi organisasi tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah organisasi adalah koordinasi dan komunikasi. Bahkan dapat dikatakan  bahwa 70% keberhasilan organiasasi adalah  karena terbangunnya alur komunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik dapat terbangun dengan memperhatikan dua hal berikut, yaitu:
1)  Pandai menangkap suasana. Itu berarti kita harus mampu membaca kondisi lawan bicara sehingga bahasa yang kita gunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan pemahaman orang yang diajak bicara. Selain itu kemampuan membaca suasana ini juga dilakukan untuk dapat mengetahui tren bahasan pada saat itu, sehingga apa yng kita bicarakan dapat menarik perhatian publik.

2) Sentuhan pesonal, yaitu dengan mengintenskan komunikasi. Sebaiknya kita memiliki jadwal khusus untuk menghubungi orang lain, baik itu secara langsung mendatangi maupun secara tidak langsung misalnya berkirim surat, sms,dll. Dalam menjaga silaturahim, paling lambat tidak mengontak orang lain itu adalah selama 3 bulan. Jika lebih dari itu penjagaan silaturahimnya dapat dikatakan sudah tidak sehat.

catatan: mulai saat ini cobalah untuk merapikan kontak di HP, lalu rumuskan sebuah konsep  berkomunikasi, semoga dengan begitu silaturahim kita kian terjaga;-)

Mengurai rasa lagi


adalah wajar ketika kau temukan kenyataan tak seperti harapan terbaik versi manusia lalu kecewa…

Tapi,,bukankah kecewa hanyalah  salah satu bentuk rasa dari banyak rasa-rasa yang lain? ia nya sama seperti rasa suka, senang, sedih, marah, dan rasa lainnya,, yang tentunya dapat dipilih kapan harus dirasakan dan kapan baiknya diabaikan,, yah karena rasa adalah pilihan…

Semua tergantung dari besar-kecilnya kapasitas berfikir kita, ketika pikiran kita hanya bergelut pada hal-hal kecil tentu setiap masalah akan mudah terlihat besar, namun jika pikiran kita disibukkan dengan hal-hal besar maka tidak mudah bagi kita menganggap besar setiap masalah…

Maka tugas kita,, mari besarkan target, besarkan lingkup pikiran, besarkan wawasan, pastinya besarkan rasa syukur serta hindari pembandingan diri terhadap orang lain, terkadang kita perlu untuk berpikir seperti sufi *hanya ada aku dan Allah* sehingga seluruh kemelut dunia bagai tak dianggap keberadaannya…

Karena sungguh kehidupan ini telah selesai Allah tuliskan, saat ini sebagai hamba tugas kita adalah menghamba, menerima setiap anugerahNya dengan sebenar-benar penerimaan karena ketetapanNya selalu yang terbaik…

Wanna be


Tiba-tiba merenung, memikirkan nasehat-nasehat yang didapatkan akhir-akhir ini.

Nasehat-1:
Menjadilah manusia begini
Mahasiswa OK
Bekerja OK
Aktif dibidang sosial OK
sampai kapan? Tanpa henti sampai babak belur, biarlah waktumu habis untuk memikirkan ummat. Pesan Rasulullah sebelum wafat kan begitu *ummati,ummati,ummati*, jadi itu saja yang terus kita urusi sebagai apa pun peran kita.

Nasehat-2
Menjadilah manusia berkah yang saat berjalan, saat berdiri, saat duduk, saat berbaring selalu membawa pesan kebaikan.

Nasehat-3
Disaat ini, diusia segini sudah tidak seharusnya kita masih disibukkan dengan urusan pribadi. Harus menjadi orang yang pandai mengecilkan masalah, bahasan kita ke depan tidak lagi tentang masalah pribadi karena yang bersifat pribadi seharusnya sudah bisa diatasi oleh diri sendiri. Seharusnya pikiran kita sudah mendunia, seharusnya pertemuan kita tidak lagi seperti perkumpulan arisan, tapi seharusnya kita sudah punya daftar tunggu bahasan untuk didiskusikan tentang ummat ini, tentang dunia ini dalam rangka menjayakan Islam.

Seseorang itu akan cenderung memikirkan orang lain hanya jika urusannya sudah tuntas.

Rabbi,, baru sedikit sekali yang dilakukan dibandingkan yang seharusnya. Kuatkan selalu diri ini untuk dapat terus memantaskan diri.

Do’a Cinta


Subhanallah… sore ini dapat surat wasiat dari ummi. Setelah dibaca ternyata isinya tentang do’a cinta yang membuat kami in blue. Maklum gadis-gadis tingkat akhir, upps sekarang disini ada ibu-ibunya juga lho *lirik yang besok ngunduh mantu,hhi*,  yang kalo sudah ngumpul entah dengan jalan apa pun ujung-ujungnya pasti nyerempet ke bahasan yang satu ini yang membuat waktu diperpanjang dari jadwal aslinya. Uhuy,,ternyata ummi romantis juga yah, do’a cinta yang dituliskan sekitar 2 tahun lalu saat hendak melepaskan masa lajangnya.

Hari ini surat wasiat itu diserahkan kepada saya. Buat dipahami dan dijadikan do’a pribadi. Ummm, trus kata ummi bisa juga dikasihkan kepadanya, hah!!! toeng,,toeng,,mana sanggup, bisa runtuh tameng pertahanan diri yang selama ini mati-matian diperjuangkan, hingga titik darah penghabisan. Ummi izinkan saya tetap angkuh pada titik ini pada bagian perasaan yang ini hingga terluruhkan kelopak keangkuhan itu hanya oleh dia yang tepat pada saat yang tepat *lebay*. Nanti ya um, ada saatnya, hanya pada dia yang benar-benar kiriman Allah dan telah ada bukti cetaknya.

Mumpung suratnya di saya, sebelum surat ini dipergilirkan ke saudari-saudari yang lain, saya abadikan di WP saja dulu, siapa tahu bisa menginspirasi yang lain, biar kebermanfaatannya lebih luas.
Sungguh ini surat benar-benar bukan saya yang menulisnya. Tapi jujur ini cukup mewakili isi hati sahabat-sahabat sholehah yang sedang menanti kehadiran Pangerannya.Hhe

Begini isinya…

Alasan q…. Agustus hingga Januari   *emot lope-lope*
My prayer *lope-lope lagi*hhe centil yah

Tuhanku…
Aku berdo’a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua dihatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting…
yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau… ya Rabbi
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya.
Dan ia harus tahu bagi siapa dan untuk apa ia hidup…
sehingga hidupnya tidak sia-sia karena hidupnya di jalan Mu

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku,
seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapii…
juga dapat menasehatiku ketika aku berbuat salah..

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku…
tapi karena hatiku…
seorang pria yang dapat menjadi.sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi,
seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita…
ketika aku disisinya,
Tuhanku… aku tidak meminta seseorang yang sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMu…
seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya,
seorang pria yang membutuhkan do’aku untuk kehidupannya,
seorang pria yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
seseorang yang membutuhkanku untuk membuat hidupnya sempurna.

Tuhanku…
Aku juga meminta,
buatlah aku menjadi wanita yang membuatnya bangga,
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu…
sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu,
berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdo’a untuknya…
berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat hal baik dan bukan hal buruk pada dirinya…
berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi…

Dan bilamana akhirnya kami bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan,
“Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberi kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”…

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat.
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan.

Aamiin

Subhanallah panjang ya do’anya, meskipun sedang sakit tetap semangat mengabadikan tulisan ini di blog. Berharap kebermanfaatannya meluas, ma’af yah ummi di share kesini.
Berharap ini bernilai pahala ketika setiap mata yang membaca hingga menjadikan inspirasi kebaikan baginya, hingga dimudahkan segala urusan saya *ceritanya lagi riset n skripsi* dan do’ kebaikan bagi qta semua.aamiin

Meredalah


Lagi!!!
Tentang rasa yang sama, berbagai kesibukan yang dilakoni tak jua meredakan rasa, selalu ada cela untuk sejenak terlintas.
Sungguh ini sesuatu yang pernah terlewati, begitu pun kali ini akan kembali teratasi dengan lebih baik.  Karena aku masih yang dulu, masih angkuh dengan yang begini, bukan tak mau meluruh, hanya saja bukan saatnya.

Duhai,, mari berdamai bahwa ini tidak boleh ada sebelum waktunya.

Kembali normal..
Proporsional..

Allah,, hanya ingin hidup untukMu, dalam rangka menjalankan skenarioMu.

barokallahulaka


akhirnya jadi juga berangkat setelah berkali-kali di ubah jadwal keberangkatan.

Lagi-lagi *Kehendak Allah mendahului rencana manusia* dan selalu lebih indah.

selalu ada hikmah disetiap kejadian. Tak pernah ada yang kebetulan, tugas kita tetap berhusnuzdon kepada Allah.

Pertama kalinya menginjakkan kaki di kota ini,*Jambi*. Sekeping hamparan bumi Allah yang dipilihkan sebagai tempat saudari ku mengikat janji, janji yang berat mitsaqon gholizdo.

Ahh,, setelah beberapa waktu lalu kita dikagetkan dengan berbagai kejutan luar biasa yang hampir bersamaan akhirnya hari ini kau mendahului ku,huhu.

Sempat kulirik jam saat kata sah itu terucap, diingat yah 15-09-2013 pukul 08.22 wib

Baarokallahulaka wabaaroka’alaika wajama’abainakuma fikhoir.

selamat membangun peradaban. Selamat beriringan ke syurgaNya.
Teteup jadi sholehah versi Allah.

Do’akan kami yang masih sebdiri, semoga dipertemukan dengan bodyguard terbaik pada saat terbaik.

Sejenak Tertegun


*Saya itu maunya kamu bisa sejahtera. Mari kita buktikan bahwa orang-orang yang menyibukkan diri di ranah sosial juga mampu hidup mandiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Jadilah contoh terbaik bagi orang lain maupun lembaga lain. Nanti akan saya ajarkan bagaimana caranya. Terus luruskan niat karena Allah. Yang istiqomah yah*

Kata-kata beliau kembali membuat aku tertegun, merasakan semangat yang menjalar begitu deras.
Begitulah jika seseorang yang ilmunya tawadhu’ udah ngomong, kata-katanya ber-ruh, langsung menancap ke dalam hati.

Seseorang yang sepanjang hidupnya memikirkan ummat. Yang selalu menginginkan yang terbaik bagi orang lain.
Jadi mikir, manusia saja sampai sebegitunya memikirkan orang lain, apalagi Allah Sang Maha muaranya kasih sayang. Membayangkan Allah yang mengatakan, *Aku ingin kamu bahagia di dunia hingga ke akhirat, akan Aku tunjukkan jalanNya*…
Rabbi,, saat-saat begitu merindukanMu, aku hanya ingin hidup untukMu, hanya ingin hidup dalam rangka menjalankan skenarioMu, berharap menjadi pemeran terbaik versiMu di tiap episode kehidupan.

Allah,, bimbing aku untuk jadi sholehah versiMu.